Sabtu, 24 Oktober 2009

The luckiest girl in the world

Terima kasih untuk semua yang sudah kirim foto ke saya!!! Semuanya cakep-cakep, hehehe. Tenang aja, nanti pasti saya gambar! Sabar yaa...

BTW, saya bisa bahasa Indonesia kok!! Saya orang Indonesia, lahir dan besar di Bali. Yang bule itu ayah saya, hehe. Ayah saya Hispanic American, ibu saya asli Yogyakarta. Mereka bertemu 25 tahun yang lalu di Jakarta, lalu jatuh cinta dan menikah. Setelah berbulan madu di Bali, mereka memutuskan untuk menetap di sini. Lalu lahirlah saya, hehehe.

Tentang penyakit saya, well, it’s quite a long story. Sejak kecil, ada tumor di kepala saya. Tadinya tumor ini nggak berbahaya, tapi sejak masuk SMA, saya jadi sering sakit kepala dan pingsan mendadak. Ternyata tumornya sudah membesar dan menekan otak. Jadi, 5 tahun yang lalu saya menjalani craniotomy. Setelah dioperasi, saya sempat nggak bisa menggerakkan tubuh. Ternyata ada beberapa syaraf yang terputus ketika tumor diangkat. Sempat stress banget, karena saya kira bakal lumpuh selamanya. Supaya bisa pulih, saya harus diterapi untuk melatih syaraf motorik. Akhirnya, setelah beberapa bulan, saya pulih kembali. Salah satu menu terapi waktu itu adalah menggambar, yang akhirnya keterusan jadi hobi.

Selama bertahun-tahun, saya nggak pernah sakit lagi, dan bisa hidup normal. Kuliah, jalan-jalan, pacaran... I love to hang out just as much as the next girl. Tapi bulan Mei kemarin, waktu lagi jalan-jalan di Ubud, saya tiba-tiba pingsan. Saya langsung dibawa ke rumah sakit, dan di sana saya koma selama 5 hari. Setelah diperiksa, ternyata tumor yang dulu muncul lagi, kali ini lebih ganas daripada sebelumnya. Kalau nggak diangkat, saya cuma punya kesempatan hidup selama setahun. Tapi kata dokter, karena kepala saya sudah pernah dibedah, risikonya terlalu besar kalau dioperasi lagi di tempat yang sama. Harapan keberhasilannya cuma 20%, dan selalu ada kemungkinan saya jadi lumpuh. Dan kalau operasi gagal, saya bisa langsung meninggal.

So I decided not to take the risk. Saya nggak mau lumpuh lagi. Saya nggak mau merasa nggak berdaya dan selalu tergantung sama orang lain. I want to live my life to the fullest, even if it has to be a short one. Walaupun tadinya nggak setuju, keluarga dan teman-teman saya pun akhirnya mendukung keputusan saya.

Jadi, terima kasih banyak untuk teman-teman semua yang sudah menyemangati saya, dan ikut berpartisipasi di The Birthday Project. Saya nggak nyangka ada orang-orang yang peduli pada saya, padahal nggak pernah kenal saya sebelumnya.


I'm the luckiest girl in the world. Really.

-Yasmin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar